BERUSAHA MERASA CUKUP 


Selama 1.5 bulan ini saya banyak belajar tentang berusaha merasa cukup. Cukup dalam hal apa, dalam apa saja. Pencapaian dalam hidup, pekerjaan, relasi dengan orang lain, ataupun keuangan. Dulu saya berpikir bahwa merasa cukup bukanlah hal yang terlalu baik. Karena saya menganggap cukup = puas. 

Kalau saya mudah merasa cukup (re: puas) maka saya hanya akan berhenti sampai disitu. Saya tidak mau berusaha lebih keras lagi. - Pemikiran saya sebelumnya. 

Kata cukup dalam KBBI diartikan sebagai tidak kurang, sedangkan puas berarti sudah terpenuhi. 

Saat merasa cukup, bisa jadi kita sudah puas tapi bisa juga belum puas. Bagi saya pribadi, saat merasa cukup saya menjadi lebih mudah untuk mensyukuri apa yang saat ini sudah ada di tangan. 

Berbeda dengan puas, saat merasa puas saya yakin kita akan menyudahi "perjalanan" yang sedang kita jalani. Karena kita merasa sudah mendapatkan apa yang kita mau, kita puas. Tapi apakah kita bersyukur? Bisa jadi ya dan bisa jadi tidak. Jika kepuasan itu datang di waktu yang tepat sesuai rencana kita bisa bersyukur dengan mudah, tapi jika tidak? Sepertinya akan sulit. 

Sumber gambar: Google

Beberapa waktu yang lalu, baru saja saya menyelesaikan sebuah buku yang sedang banyak dibahas para influencer instagram. Judul buku tersebut The Psychology of Money, karya Morgan Housel. 

Awalnya saya tidak berekspektasi tinggi akan buku ini. Saya pikir buku ini hanya akan membahas bagaimana mindset yang harus dimiliki oleh seorang investor, strategi-strategi investasi, menabung dll. 

Bagian 1, bagian 2, cukup membuat saya semakin penasaran dan jatuh hati dengan buku ini. Buku ini jauh lebih dari apa yang saya pikirkan. Satu seperempat bagian awal dari buku ini, sibuk memaparkan tentang mindset yang harus dimiliki oleh seorang yang ingin kaya. 

Kuncinya bukan pada seberapa besar uang ditabungan, seberapa besar portfolio saham atau reksadanamu, seberapa mahal harga mobil, rumah, dan akesesoris yang kamu kenakan. 

Tapi sejauh mana kita mengartikan kekayaan itu sendiri. 

Namun kebernarannya, bahwa keayaan merupakan hal yang tak terlihat. Kekayaan adalah mobil mewah yang tak dapat dibeli. Berlian yang tak dibeli. Arloji yang tak dikenakan, pakaian yang tak dipakai, penerbangan kelas satu yang tak dinaiki. kekayaan adalah aset finansial yang belum diubah menjadi barang yang bisa dilihat. 

Investor Bill Mann pernah menulis "Tak ada cara cepat merasa kaya dibanding membelanjakan banyak uang untuk membeli barang-barang bagus. Namun cara menjadi kaya adalah membelanjakan uang yang Anda miliki, dan tak membelanjaan uang yang tak Anda miliki. Sebenarnya sesederhana itu."  - Merasa cukuplah dengan apa yang kita miliki. 

Ketika kita merasa cukup, kita tidak akan lebih mudah iri atau menginginkan hal yang bukan milik kita. Secara bersamaan, dengan merasa cukup kita juga akan tetap terus melanjutkan perjalanan kita sampai menemukan tanda THE END.  

Comments

Popular posts from this blog

Fall to Fly Higher

Friendship Shopping and How to Do Well