INI SEMUA BUKANLAH SEBUAH AKHIR, MELAINKAN SEBUAH PERMULAAN 



Jika ada sebuah awal maka pasti ada sebuah akhir. 
Jika ada sebuah garis start, pasti ada garis finisih. 

Tapi pertanyaannya, dimana akhir dari permulaan itu? 
Apakah akhir tahun 2021 yang baru saja kita tutup merupakan sebuah akhir?
Atau nafas terakhir yang akan kita hembuskanlah yang menjadi akhir dari perjalanan ini? 

Setiap orang memiliki jawabannya masing-masing.
Bahkan mungkin kita sendiri juga tidak tahu jawabannya. 
Karena kehidupan adalah sebuah misteri, hanya Penulis kehidupan yang tahu dimana akhirnya. 

"Lalu, tahun 2021 tahun yang seperti apa bagimu?" 

Bagiku tahun 2021 adalah tahun transisi kehidupan. 
Transisi dari dunia yang penuh kenyamanan, kepastian dan kebergantungan menuju dunia yang penuh dengan perjuangan, kemandirian, dan kedewasaaan. 

"Tahun 2021 tahun yang mudah bagimu dong?" 

Bukan, bukan... bukan begitu maksudnya. 
Tahun 2021 bukanlah tahun yang mudah. 

Banyak hal yang terjadi di tahun 2021.
Melamar kerja di masa pandemi, tidak bisa merasakan kemeriahan wisuda, harus resign dari pekerjaan pertama, menganggur selama kurang lebih lima bulan, bertahan untuk hidup sehemat mungkin sampai akhirnya enggak pernah tidur dengan AC, sampai akhirnya merantau ke ibukota dengan perasaan campur aduk karena banyak pertentangan dari keluarga. 

Ya kurang lebih itu gambaran singkat 2021-ku. 
Terlihat tidak mudah, tapi dibalik itu semua ada support system yang dapat hadir secara fisik di sampingku.
Mungkin hal yang sangat sepele, tapi ternyata berpengaruh sangat besar. 

"Bagaimana dengan 2022, apakah menurutmu akan lebih berat dari 2021?" 

Maybe yes maybe no. I don't know. 
Saat menulis ini aku jadi sadar, berat atau tidaknya tahun 2022 tergantung dari sudut pandang mana aku melihatnya. 

Mungkin disini, di ibukota, aku tidak memiliki banyak support system yang bisa hadir secara fisik di sampingku. Tapi bukan berarti mereka tidak ada. 

Mungkin di tahun 2022 akan ada lebih banyak hal yang harus aku lewati sendiri, sebagai proses pendewasaan, penguatanku agar lebih tahan banting di segala situasi. Tapi sejenak aku lupa kalau aku tidak akan pernah sendirian. Aku punya Sahabat Terbaik, namanya IMANUEL.

Memang kalau dipikir dengan pikiranku sebagai manusia, terliat dan terasa sangat berat 2022. Tapi aku enggak mau melihat itu lagi.
Aku mau melihat Sahabat Terbaik-ku. 
Dia pasti akan memampukan dan menuntuntku selalu. 

"Terakhir, apa yang ingin kamu ucapkan untuk tahun 2021?" 

Teruntuk tahun 2021, terima kasih sudah mengajariku banyak hal. 
Terima kasih sudah menjadikanku seperti sekarang. 
Terima kasih sudah menenun, membentuk dan membawaku di posisi saat ini aku ada. 
Terakhir, terima kasih sudah menjadi tahun pemanasan buatku, mempersiapkanku untuk menyosong tahun baru, level baru. 

Karena ini semua bukanlah sebuah akhir, melainkan sebuah permulaan. 
Kehidupan ini adalah sebuah perlombaan lari maraton-ku. 
Musuh dalam pertandingan ini bukanlah orang lain, melainkan ketakutan, keraguan, kecemasan, ketidakberdayaanku, kesombonganku.  

......

Comments

Popular posts from this blog

Fall to Fly Higher

Friendship Shopping and How to Do Well